Mari Bung...

Bung Tomo

Jaman sekarang berapa banyak orang yg suka dipanggil "bung", mungkin mereka lebih suka dipanggil "pak", "mas", "abang", "kakak", "bro", "sob" bahkan mungkin lebih senang bila dipanggil "bos" yg penuh dengan basa-basi.

Padahal dulu panggilan "bung" sangat akrab di telinga bangsa Indonesia ini. di jaman penjajahan panggilan ini sangat populer seakan punya pengaruh ajaib tuk menembus batas-batas segan-menyegani. kan lebih enak panggil "bung" dari pada "tuan", "ndoro" ato "meneer".

makanya para pemimpin pergerakan tanah air dulu nganjurin rakyat manggil mereka dengan "bung" aja, maka waktu itu banyak para "bung" yg huebat di negri ini, misalnya Bung Karno, Bung Hatta, Bung Syahrir, Bung Tomo n masih banyak Bung-Bung yg laennya yg dipanggil dengan satu kata panggilan yg dapat mewakili sentiment kebangsaan, persaudaraan n solidaritas yg sekaligus meloncati batas perbedaan feodal n kolonial. Kata Bung juga telah menembus batas Suku, Ras n Agama. "Abang" biasa dipakai untuk suku melayu n betawi, "Mas" biasa digunakan untuk suku jawa, "Akang" biasa digunakan tuk suku sunda. tapi kalo "Bro - Sob - Cin" n sapaan-sapaai lebay laennya gw gak ngarti buat siapa.

sekarang kenapa panggilan ajaib itu telah pudar bahkan hilang tergantikan panggilan-panggilan yg lebay gitu yah, ato mungkin sapaan "bung" adalah sapaan yg tercipta dr suasana ato kebutuhan suasana dijamannya. dulu dari suasana patriotisme n nasionalisme maka terciptalah satu suasana bela negara, sekarang orang sedikit risih kalo disapa "bung" mereka akan menggerutu "koq kayak pelayan lestoran aja dipanggil bung". panggilan "bung" jadi nggak seajaib dulu lagi. Sapaan "bung" jadi nggak secantik dulu lagi. kata "bung" pun jadi dikotakin di tempat yg terpuruk menjadi semacam hewan aneh.


bukannya dalam satu keadaan kita ditantang inflasi yg semakin membengkak, dalam keadaan dimana harga-harga semakin melayang tinggi, masalah sumber daya alam yg disedot para asing, masalah pendidikan, masalah kesehatan, masalah busung lapar, masalah lapangan pekerjaan, masalah anggota dewan yg suka ber-hu-hu ria n masalah-masalah yg masyaAllah seperti sekarang ini bukannya kita juga mbutuhin suasana keprihatinan yg merata bagi kita semua tanpa memandang Suku, Ras n Agama.


Dalam keadaan ini, suasana hangat n akrab persaudaraan akan sangat membatu membangun solidaritas nasional. ayolah mulai sekarang kita pakai lagi sapaan ajaib ini n bukan hanya dipakai para pemimpin-pemimpin dahulu Bung Karno, Bung Hatta, Bung Syahrir, Bung Tomo n masih banyak Bung-Bung yg laennya. tp ayo kita ciptain Bung-Bung yg laennya seperti Bung Upex's, Bung Jangkrix, Bung Attayahya, Bung Bejo, Bung Wiryo, Bung Kusan n Bung-Bung yg laen agar semakin akrab.

Mulai sekarang gw mo ninggalin sapaan khas gw yaitu "SAM" kepada para sedulur semua diganti dengan sapaan ajaib "BUNG"

GIMANA BUNG...?
SETUBUH BUNG.....!

Kalo laki-laki kita sapa BUNG...trus Perempuan kita sapa apa ya?...Ada Usul...?